Blogger templates

Selamat Datang di Blog Omatix Pecinta Merah Putih
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Pages

KIAN SANTANG (PART 4)

“Siapakah kau sesungguhnya, kak?” tanya Kian Santang terengah-engah. Kakek tua itu
Kakek tua itu tersenyum penuh arti. Wajahnya tampak bersih bersahaja dan amat menyejukan.

“Akulah Baginda Ali yang kau cari!”

Bukan main kagetnya kian santang. Tubuhnya lemas seketika. Hilang segala daya dan kekuatan yang dia miliki selama ini. Dialah orang yang paling digjaya ditanah Jawa, tapi dihadapan baginda Ali dia bagaikan sebutir pasir dipadang pasir.

Baginda Ali segera mengangkat tubuh kian santang, dan tongkat itu dicabutnya dengan sangat mudah sekali. Kian santang lalu bersujud di hadapannya.

“Hamba menyatakan takluk, dan menyerahkan diri kepadamu, baginda!” kata kian santang takzim.

“Berserah dirilah kepada Allah, bukan kepada ku. Dialah pemilik segala kekuatan. Allah yang maha gagah dan maha perkasa!”

Suara Baginda Ali seperti bergema , mengalun jauh kerelun-relun hati kian santang yang paling dalam.

“Manusia tidak memiliki daya dan kekuatan apa-apa, kecuali Allah. Dan ilmu Allah, andai saja air lautan dijadikan pena untuk melukisnya, maka tidaklah akan mencukupi. Ilmu yang kita miliki, hanya setetes saja dari luasnya lautan ilmu allah lihatlah, bagaimana Allah menghamparkan bumi dan meninggikan langit, sanggupkah kita memikirkanya?”

Mendengarkan kata-kata itu, tubuh kian santang benar-benar bergetar. Ia tak tahan menahan gejolak perasaan yang berkecambuk didalam dadanya. Dan ia menangis tersedu-sedu. Tak terasa panas udara padang pasir, karena kesejukan Baginda Ali yang meresap kedalam kalbunya.

“Dapatkah hamba berguru pada Baginda?” tanya Kian Santang kemudian.

“Masuklah kedalam agama Islam” jawaban Baginda Ali.

“Bagaimana caranya?”

“Ucapkan dua kalimat pengakuan, asyhadu anla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhamamadar rasullah”

Diulangi kalimat itu beberapa kali, lalu dituntutnya Kian Santang untuk mengucapkanya
Kian Santang telah masuk islam. Agama yang paling sempurna yang diturunkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Sejak itu Kian Santang tinggal di negri Mekkah. Berguru kepada Baginda Ali dan mempelajari berbagai ilmu agama islam. Dibacanya Al-Qur’an setiap malam dan direnungkan mutiara yang terkandung didalamnya. Betapa Kian Santang merasakan kesejukan luar biasa setiap kali menghayati tiap-tiap mutiara ayat tersebut. Dadanya penuh seraya ikhlas menyarahkan diri seluruhnya kepada sang pencipta.

Klik PART 5 untuk melanjutkan cerita KIAN SANTANG

Comments :

0 komentar to “KIAN SANTANG (PART 4)”

Posting Komentar

 

Blogroll

free counters Locations of visitors to this page

>>KAWANKU BLOGKU