Blogger templates

Selamat Datang di Blog Omatix Pecinta Merah Putih
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Pages

KIAN SANTANG (PART I)

Kian Santang adalah putera Prabu Siliwangi, raja Kerajaan Padjaran yang amat terkenal. Sejak Kian Santang rajin belajar dan berguru kepada para resi, sehingga ia memiliki berbagai ilmu dan kesaktian. Di Pajajaran tak ada seorang pun yang bisa menandingi kesaktiannya.

Tapi Kian Santang tidaklah menjadi sombong dan angkuh. Ia tetap berprilaku sopan dan ramah. Rendah hati dan ramah dan suka menolong orang lainyang lemah. Ia begitu dicintai dan dikagumi oleh rakyat Pajajaran.

Kegemarannya mencari ilmu tidaklah surut meski ia telah dewasadan memilki berbagai kesaktian. Beberapa orang resi dan guru telah didatanginya untuk ditimba ilmu-ilmunya. Hingga suatu saat ia bertemu dengan seorang Resi.

Kedalaman ilmunya telah cukup, Nak. Kesaktianmu tak ada yang menandinginya. Di Tanah Jawa tak akan ada orang yang bisa mengalahkan kesaktianmu. Tapi ada orang yang lebih sakti darimu, “kata sang resi.
“Siapa dia, Resi Guru?” sahut Kian Santang terperanjat.
“Jauh sekali, Nak.”
“Aku akan mencarinya, sekalipun diujung dunia. Tunjukan kepadaku, Resi Guru. Aku ingin menguji kesaktiannya. Jika benar ia lebih sakti, aku akan berguru padanya,” kata Kian Santang mantap penuh keyakinan.

“Baiklah, akan kutunjukan . dia berada dinegeri Mekah, Baginda Ali namanya, “jawab Sang Resi.
“Baginda Ali?” Mendengar nama itu , bergetarlah seluruh tubuh Kian Santang.
“Dimanakah negeri mekah itu?”
“Di ufuk barat, di tempat matahari terbenam, “jawab Sang Resi.

“Seperti apa kesaktian dia? Apakah dia tahan terhadap senjata tajam seperti aku?” tanya Kian Santang penasaran.

Sang Resi menggelengkan kepalanya.
“Apakahdia memiliki ilmu napak kancang hingga bisa berjalan diatas air seperti aku?”
Sang Resi kembali menggelengkan kepalanya.

“Apakah dia memiliki aji halimun hingga bisa menghilang seperti aku?”
Sang Resi tetap menggelengkan kepalanya.

“Apakah dia memliki aji geni hingga tahan terhadap api seperti aku?”
Sang Resi tersenyum mendengar pertanyaan Kian santang yang bertubi-tubi itu. Dengan sikap dengan penuh kearifan, Sang Resi menjawab dengan tenang.

“Baginda Ali tidak membutuhkan kesaktian-kesaktin seperti itu, Nak! Yang sakti ucapan dan perbuatannya. Kau akan jatuh tersungkur jika mendengar dia bicara.”

Kian Santang kembali teperanjat. Dia bisa membayangkan bagaimana hebatnya ilmu Baginda Ali, jika ucapannya saja bisa orang jatuh tersungkur.

“Kapan aku bisa menemui Baginda Ali di negeri Mekah, Resi Guru?” tanya Kian Santang dengan suara lemah. Klik PART 2 untuk melanjutkan cerita KIAN SANTANG

Comments :

1
Anonim mengatakan...
on 

he he he, sekedar koreksi saja, Sayidinna Ali RA hidup di Abad ke 6, sedangkan Kian Santang hidup di Abad ke 16, perbedaan usia mencampai 10 Abad alias 1000 tahun, dar situ saja sudah ketahuan jika cerita Kian santang menantang Sayidinna Ali RA adalah sebuah kebohongan besar.
Cerita bohong ini dibuat untuk mengancurkan pengkultusan Rakyat Sunda terhadap Prabu Siliwangi.
Sebab nanti cerita ini akan menceritakan Kian Santang memaksa Prabu Siliwang yang notabene sebagi Ayahnya untuk masuk Islam, sampai Prabu Siliwangi melarikan diri.
He he he he, belajar dulu sejarahnya yang benar Bos, biar gak malu maluin.

Posting Komentar

 

Blogroll

free counters Locations of visitors to this page

>>KAWANKU BLOGKU